MODEL TRANSLASI MANA YANG TERBAIK ?
Keadaan
yang mendasari proses translasi mata uang asing sangat berbeda.Translasi
akun-akun dari mata uang yang stabil ke dalam mata uang yang tidak stabil
tidaklah sama dengan melakukan translasi dari mata uang yang tidak stabil ke
dalam mata uang yang stabil. Hanya ada sedikit kesamaan antara translasi untuk
transaksi jenis ekspor-impor dan transaksi yang melibatkan perusahaan afiliasi
yang secara tetap didirikan atau anak perusahaan di Negara lain yang menanamkan
kembali laba lokalnya dan tidak bermaksud untuk mengirimkan kembali dana apapun
kepada induk perusahaan dalam waktu dekat.
Kedua,
translasi dilakukan untuk tujuan yang berbeda. Melakukan translasi akun-akun
suatu anak perusahaan luar negeri dalam rangka konsolidasi akun-akun dengan
induk perusahaan tidak sama dengan melakukan translasi akun-akun perusahaan
yang independent dengan maksud untuk memenuhi kepentingan para pihak luar
negeri. Ada tiga pertanyaan yang harus diperhatikan :
1. Apakah menggunakan lebih dari satu metode
translasi diperbolehkan ?
2. Jika ya, metode manakah yang dapat
digunakan dan dalam kondisi apakah metode tersebut diterapkan ?
3. Apakah terdapat situasi di mana translasi
sama sekali tidak boleh dilakukan ?
Terkait
dengan pertanyaan pertama, jeals terlihat bahwa satu metode translasi saja
tidak dapat memenuhi dengan sama translasi yang dilakukan berdasarkan kondisi
yang berbeda dan tujuan yang berbeda. Jadi lebih dari satu metode translasi
yang diperlukan.
Terdapat
tiga pendekatan translasi yang berbeda yang dapat diterima yaitu :
1. Metode historis :
Objek
translasi adalah untuk mengubah unit pengukuran laporan keuangan anak
perusahaan luar negeri kedalam mata uang domestik dan untuk membuat laporan
keuangan anak perusahaan luar negeri sesuai dengan prinsip - prinsip akuntansi yang diterima secara umum dinegara asal induk
perusahaan maka tujuan ini dapat dicapai dengan menggunakan kurs nilai tukar
historis.Prinsip temporal lebih disukai karena secara umum mempertahankan
prinsip akuntansi yang digunakan untuk mengukur aktiva dan kewajiban yang
awalnya dinyatakan dalam mata uang asing.
2. Metode kini
Merupakan
translasi (penyajian ulang) secara langsung dari satu jenis mata uang kedalam
mata uang lainnya. Metode kurs kini lebih teapt digunakan apabila akun-akun
anak perusahaan luar negeri yang ditranslasika tetap mempertahankan mata uang
lokal sebagai unit pengukuran :yaitu jika entitas asing dipandang dari sudut
pandang perusahaan lokal. Translasi berdasarkan kurs kini tidak mengubah segala
bentuk hunbungan awal dalam laporan
keuangan mata uan asing, karena seluruh saldo akun hanya perlu dikalikan dengan
suatu konstanta. Pendekatan ini berguna jika akun-akun perusahaan independen
ditranslasikan untuk kepentingan pemegang saham luar negeri atau kelompok
pengguna eksternal lainnya.
3. Tidak dilakukan translasi sama sekali
Dilakukan
apabila tidak ada translasi yang memadai jika dilakukan antara mata uang yang
sangat tidak stabil dan sangat stabil. Translasi dari satu mata uang itu ke
yang lainnya tidak akan menghasilkan informasi yang bermakna meski menggunakan
metode yang manapun. Jika suatu mata
uang cukup tidak stabil sehingga membuat translasi akun tidak dapat dilakukan,
konsolidasi laporan keuangan juga tidak dapat dilakukan. Translasi tidak
diperlukan jika laporan keuangan perusahaan independen dikeluarkan diterbitkan
benar-benar untuk tujuan pemberian informasi bagi para penduduk di negara lain
yang berada dalam tingkat perkembangan ekonomi yang dapat dibandingkan dan
memiliki situasi mata uang nasional yang dapat dibandingkan. Manajer
iternasional yang efektif harus mampu mengevaluasi situasi dan mengambil
keputusan yang menyangkut lebih dari satu mata uang.
F.
KURS KINI YANG TEPAT.
Sejauh
ini istilah kurs nilai tukar yang sering digunakan dalam metode translasi
adalah kurs historis dan kurs kini. Kurs rata-rata sering digunakan dalam
laporan laba rugi untuk pos-pos beban. Beberapa negara menggunakan kurs nilai
tukar yang berbeda untuk translasi yang berbeda. Dalam situasi ini harus
dipilih beberapa kurs nilai tukar yang ada. Beberapa alternatif yang disarankan
adalah :
-
Kurs pembayaran deviden,
-
Kurs pasar bebas dan,
-
Kurs penalti atau preferensi yang dapat
digunakan, seperti yang terkait dengan kegiatan impor atau ekspor.
Kurs
pasar bebas lebih disukai dengan satu pengecualian apabila terdapat kontrol
nilai tukar yang khusus (yaitu apabila beberapa jenis dana yang secara pasti
telah dialokasikan untuk transaksi tertentu dengan kurs nilai tukar valuta
asing khusus yang berlaku), kurs yang berlaku tersebut harus digunakan.
Kurs
nilai tukar kini dalam pasar bebas pada akhir tahun selanjutnya harus
diterapkan untuk saldo akun kas luar negeri. Prosedur ini mentranslasikan bagian
akun kas dalam mata uang asing berdasarkan dua atau lebih kurs nilai tukar
translasi yang berbeda. Hal ini normal dilakukan sepanjang tahun sunguh -
sungguh mencerminkan kenyataan ekonomi yang tepat.
G.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TRANSLASI.
PSAK No.10 menyatakan bahwa keuntungan dan
kerugian akibat translasi harus dinyatakan dalam perhitungan laba rugi periode
dimana kurs mengalami perubahan. Bila timbulnya dan penyelesaian suatu
transaksi berada dalam suatu periode akuntansi yang sama maka seluruh selisih
kurs diakui dlaam periode tersebut. Namun, jika timbulnya dan diselesaikannya
suatu transaksi berada dalam beberapa periode transaksi, maka selisih kurs
harus diakui untuk setiap periode dengan memperhitungkan perubahan kurs untuk
masing-masing periode.
Secara
internasional, perlakuan akuntansi atas penyesuaian-penyesuaian tersebut juga
berbeda seperti halnya prosedur translasi. Pendekatan-pendekatan atas
penyesuaian translasi berkisar dari penangguhan hingga tidak ada penangguhan.
Penangguhan
Dikeluarkannya
penyesuaian translasi dari laba periode sekarang umumnya dianjurkan karena
penyesuaian ini hanyalah hasil dari proses penyajian ulang.Perubahan nilai
ekuivalen mata uang domestik dari aktiva bersih anak perusahaan luar negeri
tidak direalisasikan dan tidak berpegaruh terhadap arus kas mata uang lokal
yang dihasilkan dari entitas asing. Oleh karena itu, akan cenderung menyesatkan
jika penyesuaian seperti itu ke dalam laba sekarang.Berdasarkan keadaan ini,
penyesuaian translasi harus diakumulasikan secara terpisah sebagai bagian dari
ekuitas konsolidasi.
Parkinson
menawarkan alasan tambahan yang mendukung dilakukannya penangguhan : Keuntungan
dan kerugian tersebut berkaitan erat dengan investasi jangka panjang – bahkan
mungkin suatu investasi permanen yang dilakukan oleh suatu induk perusahaan ke
dalam anak perusahaan asing, bahwa keuntungan dan kerugian tersebut tidak dapat
direalisasikan hingga operasi luar negeri dihentikan dan semua aktiva bersih
dibagikan ke induk perusahaan. Tidak terdapat keuntungan dan kerugian yang akan pernah dapat
direalisasikan. Hasil operasi yang dicatat dalam periode setelah revaluasi mata
uang (ditranslasikan menurut kurs nilai tukar kini pada waktu itu) akan
menunjukkan kenaikan atau penurunan kekayaan operasi luar negeri dan dalam
keadaan ini, tidak diperlukan pencatatan keuntungan dan kerugian translasi satu
waktu dalam laporan laba rugi, bahwa kenyataannya pencatatan keuntungan dan
kerugian tersebut dapat saja menyesatkan.
Penangguhan
keuntungan atau kerugian translasi menutupi perilaku perubahan kurs nilai
tukar, yaitu perubahan kurs merupakan fakta historis dan para pengguna laporan
keuangan terlayani dengan baik jika pengaruh fluktuasi kurs nilai tukar
diperhitungkan pada periode saat terjadinya. Sesuai dengan FAS No.8
(par.199),"Kurs nilai tukar berfluktuasi: akuntansi harusnya tidak
memberikan kesan bahwa kurs nilai tukar tetap stabil."
Penangguhan dan Amortisasi
Beberapa
pihak mendukung penangguhan keuntungan atau kerugian translasi dan melakukan
amortisasi penyesuaian selama masa pos-pos neraca terkait.
Penangguhan Parsial
Keuntungan
atau kerugian translasi adalah dengan mengakui kerugian sesegera mungkin
setelah terjadi, tetapi mengakui keuntungan hanya setelah
direalisasikan.Penangguhan translasi semata-mata hanya karena merupakan
keuntungan, tetap mengabaikan terjadinya perubahan kurs. Pendekatan ini juga
tidak memiliki kriteria eksplisit untuk menentukan kapan suatu keuntungan
translasi direalisasi. Pada masa lalu, perusahaan mengurangkan keuntungan periode
berjalan dengan kerugian pada masa lalu dan menangguhkan selisihnya. Keuntungan
dan kerugian translasi akan terhapuskan dalam jangka panjang.
Tidak Ditangguhkan
Untuk
mengakui keuntungan dan kerugian translasi dalam laporan laba rugi sesegera mungkin.
Pilihan ini memandang penangguhan dalam bentuk apapun bersifat palsu dan
cenderung menyesatkan.Memasukkan keuntungan dan kerugian translasi dalam laba
tahun berjalan akan menghasilkan fluktuasi laba yang sangat signifikan apabila
terjadi perubahan kurs nilai tukar.Akan menyesatkan para pembaca laporan
keuangan, karena penyesuaian ini tidak selalu memberikan informasi yang sesuai
dengan ekspektasi pengaruh ekonomi dari perubahan kurs nilai tukar terhadap
arus kas sebuah perusahaan.
H. PERKEMBANGAN AKUNTANSI TRANSLASI
Praktik akuntansi translasi telah
berkembanga dari waktu ke waktu sebagai jawaban atas kompleksitas operasi
multinasional yang meningkat dan perubahan sistem moneter internasional. Untuk
memberikan beberapa sudut pandang sejarah terhadap status akuntansi translasi
yang ada sekarang, berikut ini narasi singkat mengenai inisiatif pelaporan
keuangan di Amerika Serikat yang mewakili pengalaman di negara-negara lain.
Sebelum
1965
Accounting
Research Bulletin (ARB) NO. 4 kemudian diperbaharui dengan ARB NO. 43 mendorong
penggunaan metode kini-non kini. Keuntungan atau kerugian transaksi langsung
dimasukan kedalam laba. Keuntungan atau kerugian transaksi bersih disaling
hapuskan selama periode berjalan. Sedangkan untuk kerugian transaksi bersih
ditangguhkan dalam penundaan neraca dan digunakan untuk menghapuskan kerugian
translasi pada masa mendatang.
1965
- 1975
Bab
12 ARB no 43 memperbolehkan pengecualian tertentu atas metode kini-non kini
dalam keadaan tertentu. Persediaan dapat ditranslasikaan berdasarkan kurs
historis. Utang jangka panjang yang timbul karena pembelian aktiva jangka
panjang dapat ditranslasikan berdasarkan kurs kini. Setiap perbedaan akuntansi
yang disebabkan oleh penyajian ulang utang diberlakukan sebagai bagian dari
biaya perolehan aktiva. Mentranslasikan seluruh utang dan piutang dalam mata
uang asing berdasarkan kurs kini diperbolehkan setelah Accounting Principle
Board Opinion No. 6 dikeluarkan pada tahun 1965.
1975
- 1981
FASB
mengeluarkan FAS No.8 yang kontroversial pada tahun 1975, mengubah praktik di
AS dan praktik sejumlah perusahaan asing yang menggunakan GAAP AS karena
mengharuskan penggunaan metode translasi temporal. Penangguhan keuntungan dan
kerugian translasi tidak diperbolehkan lagi dan harus diakui dalam laba selama
periode perubaahan kurs nilai tukar.
Reaksi
perusahaan terhadap FAS No. 8 beraneka ragam. Beberapa pihak mendukung dasar
teori yang digunakan, sedangkan yang lain mengecam karena distorsi yang dapat
ditimbulkan dalam laba perusahaan yang dilaporkan. FAS No.8 menyebabkan hasil
akuntansi yang tidak sesuai dengan kenyataan ekonomi. Pengaruh yo-yo FAS No.8
terhadap laba perusahaan menimbulkan perhatian di kalangan eksekutif sejumlah
perusahaan multinasional. Mereka mengkhawatirkan laba perusahaan yang
dilaporkan akan terlihat lebih fluktuatif bila dibandingkan dengan laba
perusahaan domestik dan dengan demikian akan menekan harga saham perusahaan,.
1981
- hingga kini
FASB
mempertimbangkan kembali FAS no 8 dan setelah melalui banyak pertemuan publik
dan dua draft sementara, menerbitkan Statement Of Financial Accounting Standars No.52 pada
tahun 1981.
I.
ISI STANDAR NO 52.
Tujuan
FAS No.52 berbeda dengan FAS No.8. FAS No. 8 menggunakan sudut pandang induk
perusahaan dengan mengharuskan laporan keuangan dalam mata uang asing disajikan
seakan-akan seluruh transaksinya terjadi dalam mata uang dolar AS. Standar No.
52 mengakui bahwa baik sudut pandang induk
perusahaan dan anak perusahaan merupakan kerangka dasar pelaporan yang
sah.
Tujuan
ini didasarkan pada konsep mata uang fungsional. Penentuan mata uang fungsional
menentukan pilihan metode translasi yang digunakan untuk keperluan konsolidasi
dan perlakuan terhadap keuntungan dan kerugian kurs yaitu :
Translasi apabila mata uang lokal
merupakan mata uang fungsional.
Jika
mata uang fungsional merupakan mata
uang asing yang digunakan dalam catatan entitas asing,laporan keuangan
ditranslasikan kedalam dolar dengan menggunakan metode kurs kini.Keuntungan
atau kerugian translasi yang timbul diungkapkan sebagai komponen yang terpisah.
Prosedur
kurs kini yang digunakan adalah :
1. Seluruh aktiva dan kewajiban dalam mata
uang asing ditranslasikan ke dalam doalr dengan menggunakan kurs nilai tukar
per tanggal neraca, akun modal ditranslasikan berdasarkan kurs historis.
2. Pendapatan dan beban ditranslasikan dengan
menggunakan kurs nilai tukar pada tanggal transasksi, meskipun kurs rata-rata
tertimbang dapat digunakan untuk kepraktisan.
3. Keuntungan dan kerugian translasi
dilaporkan terpisah dalam ekuitas pemegang saham konsolidasi. Penyesuaian nilai
tukar ini tidak akan masuk ke dalam laporan laba rugi hingga operasi luar
negeri tersebut dijual atau nilai investasinya dianggap telah hilang secara
permanen.
Translasi apabila dolar AS merupakan mata
uang fungsional .
Apabila
dolar AS merupakan mata uang fungsional suatu entitas asing, maka laporan
keuangan dalam mata uang asing diukur ulang kedalam dolar dengan menggunakan
metode temporal. Seluruh keuntungan dan kerugian translasi yang berasal dari
proses translasi dimasukkan dalam penentuan laba periode berjalan. Secara
khusus :
1. Aktiva dan kewajiban moneter dan aktiva
non-moneter dinilai berdasarkan harga pasar terkini ditranslasikan dengan
menggunakan kurs nilai tukar per tanggal laporan keuangan, pos non moneter
lainnya dan akun modal ditranslasikan berdasarkan kurs historis.
2. Pendapatan dan beban ditranslasikan dengan
menggunakan rata-rata kurs nilai tukar selama periode berjalan , pos-pos
nonmoneter (seperti HPP dan beban depresiasi) yang ditranslasikan dengan
menggunakan kurs historis.
3. Keuntungan dan kerugian translasi tercermin
dalam laba periode berjalan.
Translasi apabila mata uang asing
merupakan mata uang fungsional. Apabila mata uang fungsionalnya adalah mata
uang asing lainnya. Dalam situasi ini laporan keuangan pertama - tama disajikan
ulang dari mata uang lokal kedalam mata uang fungsionalnya (metode temporal)
dan kemudian ditranslasikan kedalam dolar AS dengan menggunkan metode kurs
kini.
Pengecualian
dalam metode kurs kini adalah untuk anak perusahaan yang berlokasi di
tempat-tempat yang memiliki tingkat inflasi kumulatif selam 3 tahun
berturut-turut.Dalam kondisi hiperinflasi seperti itu nilai dolar dianggap sebagai
mata uang fungsional, sehingga menggunakan metode translasi temporal. Jika
suatu entitas memiliki lebih dari satu operasi yang terpisah dan dapat
dipisahkan,setiap operasi dapat dianggap sebagai entitas terpisah dengan mata
uang fungsionalnya sendiri.
Mata uang asing berarti semua mata uang
selain mata uang negara yang bersangkutan atau semua mata uang selain mata uang
fungsional dari suatu entitas. Mata uang lokal adalah mata uang dari negara
tertentu atau mata uang yang dinyatakan dalam kegiatan domestik maupun luar
negeri dari negara yang bersangkutan. Mata uang fungsional adalah mata uang
yang berlaku di wilayah utama perusahaan.
Sekali
mata uang fungsional untuk sebuah entitas asing telah ditetapkan FAS No. 52
mengharuskan mata uang tersebut digunakan secara konsisten kecuali jika terjadi
perubahan dalam keadaan ekonomi mengindikasikan bahwa mata uang fungsional
telah berubah.
Sumber
: http://erisheryanto.blogspot.com/2013/05/translasi-mata-uang-asing.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar